Faktor Determinan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Baun

  • Nikita Martha Dewi Namah Universitas Nusa Cendana
  • Fransiskus G. Made
  • Deviarbi Sakke Tira Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana
  • Dominirsep O. Dodo Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis dan masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Baun. Kejadian Stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor langsung dan tidak langsung. Berdasarkan data rekapitulasi penderita stunting di Puskesmas Baun untuk 3 tahun terakhir dari bulan Agustus 2022 sebanyak 456 kasus, Februari 2023 sebanyak 395 kasus dan Agustus 2024 sebanyak 338 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan yaitu Riwayat penyakit infeksi, sanitasi lingkungan, pemberian asi ekslusif, pengetahuan ibu dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Baun. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat observasional analitik. Penelitian ini menggunakan rancangan case control atau kasus kontrol. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 responden, terdiri dari 34 sampel kasus dan 34 sampel kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan Riwayat penyakit infeksi p = 0,000 (OR = 10,633), ASI eksklusif p = 0,040 (OR = 3,492), Pengetahuan ibu p =0,001 (OR = 6,795) dan Pendapatan keluarga p = 0,008 (OR = 4,400) dengan kejadian stunting.

References

Agustiani, R., & Meliyana, E. (2024). Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting. J

Penelitian

Perawat

Profesional,

http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

(4),

–1678.

Agustin, L., & Rahmawati, D. (2021). Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting.

Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 4(1), 30. https://doi.org/10.35473/ijm.v4i1.715

Al Nabila, P. C. (2022). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak

Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Pandan Tahun 2022. 9, 356–363.

Bulan, U., & Tarogong, D. I. (2020). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Anak.

Dharmawan, B. R. (2024). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada

Balita Usia 12-59 Bulan. 53–54.

Hadi, M. I., Kumalasari, M. L. F., & Kusumawati, E. (2019). Faktor Risiko yang Berhubungan

dengan Kejadian Stunting di Indonesia: Studi Literatur. Journal of Health Science and

Prevention, 3(2), 86–93. https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i2.238

Husna Asmaul, & Teungku Nih Farisni. (2022). Hubungan Asi Eksklusif Dengan Stunting Pada

Anak Balita Di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Jurnal

Biology Education, 10(1), 33–43.

Purnama AL, J., Hasanuddin, I., & Sulaeman S. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan

Kejadian Stunting Pada Balita Umur 12-59 Bulan. Jurnal Kesehatan Panrita Husada, 6(1),

–85. https://doi.org/10.37362/jkph.v6i1.528

Wahdaniyah, W., Nurpatwa Wilda Ningsi2, & Diesna Sari, D. S. (2022). Hubungan Sanitasi

Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Kabupaten Majene. Bina

Generasi : Jurnal Kesehatan, 13(2), 39–48. https://doi.org/10.35907/bgjk.v13i2.233

Wati, D. P., & Ichsan, B. (2024). Hubungan Tingkat Pendapatan dan Dukungan Keluarga terhadap

Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal,

(4), 75–82. https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/1979/1260

Yulnefia, & Sutia, M. (2022). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting Pada

Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar.

Medical Journal : Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 10(1), 154–163.

Published
2025-05-31