Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmaas Watukawula Kabupaten Sumba Barat Daya

  • Thomas Jenifirman Yohdis Dahat Universitas Nusa Cendana
  • Honey I. Ndoen Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana
  • Sigit Purnawan Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana
  • Maria M. Dwi Wahyuni Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan masyarakat dan sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi, anak dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktifitas tenaga kerja. Malaria merupakan penyakit akut maupun kronik yang disebabkan oleh plasmodium dengan gejala panas, demam, berkeringat dan tidak adanya nafsu makan. Kejadian malaria di Kabupaten Sumba Barat Daya termasuk yang sangat tinggi di NTT yang mencapai angka Annual Parasite Incidence = 15,73 dengan 1.361 kasus pada masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Watukawula Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian case control. Besar sampel pada penelitian ini 108 respoonden yang terdiri dari 54 sampel kasus dan 54 sampel kontrol. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda. Hasil uji multivariat ada pengaruh secara parsial antara kebiasaan keluar rumah pada malam hari (p=0.041;OR=4,130), kebiasaan penggunaan kelambu (p=0.001;OR=6,135), kebiasaan penggunaan obat anti nyamuk (p=0.020;OR=3,539), penggunaan kawat kasa pada ventilasi (p=0.002;OR=6,435) dan keberadaan tempat perindukan nyamuk (p=0.075;OR=2,627) dengan kejadian malaria. Diharapkan masyarakat melakukan upaya - upaya untuk pencegahan penyakit malaria seperti menggunakan kelambu waktu tidur pada malam hari, memasang kawat kasa pada ventilasi dan ketika melakukan aktifitas di luar rumah pada malam hari diusahakan untuk selalu menggunakan pakain yang tertutup, diusahakan untuk menggunakan obat anti nyamuk dan selalu untuk menjaga dan membersihkan lingkungan sekitar rumah sehingga tidak mudah digigit nyamuk.

References

Apriliani. (2021). ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI INDONESIA (Analisis Data Riskesdas 2018). Data Riskesdas 2018, 10–25. http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/15340

Atikoh, I. N. (2014). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Selakambang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun 2014.

Babba, I. (2020). Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian malaria (studi kasus di wilayah kerja puskesmas hamadi kota jayapura). 1–11. http://eprints.undip.ac.id/17758/1/Ikrayama_Babba.pdf

CDC. (2015). Malaria. Atlanta,Georgia: Centers for Disease Control and Prevention. http://www.cdc.gov/malaria/

Damayanti, C. 2020. Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terhadap Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Bagan dalam Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2018. In Skripsi Sarjana. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/27694.

Endah Setyaningrum. (2020). Mengenal Malaria dan Vektornya. In Bandarlampung, Maret 2020 (Vol. 53, Issue 9).

Engka, T., Runtuwene, M. R. J., & Abidjulu, J. (2017). Penentuan Kandungan Total Fenolik, Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan dari Kuso Mafola (Drynaria quercifolia L.). Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(1), 47–52.

Fitriany. (2018). Malaria. Averrous: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikusaleh, 4(2). https://ojs.unimal.ac.id/averrous/article/view/1039/558.

Habibudin, M. (2023). Bupati Sumba Barat Daya Turun Gunung untuk Eliminasi Malaria. Times Indonesia. https://timesindonesia.co.id/kesehatan/458759/bupati-sumba-barat-daya-turun-gunung-untuk-eliminasi-malaria

Hamdani, N., Kartini, & Mira, M. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilyah Kerja PuskesmasWandai Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya Papua. Jurnal Promotif Preventif, 2(2), 1–7.

Hiswani. (2020). Gambaran Penyakit Dan Vektor Malaria Di Indonesia. universitas Sumatra Utara.

Kemenkes. (2022). Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. https://www.kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2022

Notoatmodjo, P. D. S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Oktafiani, I. S., Gunawan, A., Choiru, R., Yudia, P., Madonna, V., Toruan, L., & Retnaningrum, Y. R. (2022). Hubungan Pekerjaan dan Perilaku Terhadap Kejadian Malaria di Puskesmas Sotek Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Jurnal Kedokteran Mulawarman, 9(1), 35–48. https://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKM/article/view/8074

Sulistiyani, N. E. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Puskesmas Kokap 2 Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 19–35.

WHO. (2022). World malaria report 2022 [Internet]. In World Health Organization. https://www.who.int/teams/global-malaria-programme/reports/world-malaria-report-2022

Published
2025-05-31