Pengaruh Asupan Vitamin D Terhadap Adolescent Idiopathic Scoliosis Siswa Smp: Kajian Ilmiah Dan Perspektif Islam
Abstract
Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS) merupakan kelainan lengkung tulang belakang yang memiliki keterkaitan tinggi terhadap populasi anak remaja dan wanita berusia 10 tahun sampai akhir pertumbuhan dan kematangan tulang. Banyak faktor yang dapat memengaruhi penyakit yang berkaitan dengan pertumbuhan tulang, salah satunya kurang mencukupi vitamin dan mineral, khususnya vitamin D. Seperti halnya dalam Islam, menjaga kesehatan itu sangat penting karenanya setiap penyakit pasti memiliki cara untuk mencegahnya, seperti memenuhi nutrisi yang cukup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara rerata asupan Vitamin D yang didapat remaja setiap harinya sejak kecil hingga usia Sekolah Menengah Pertama dengan kemungkinan terjadinya Adolescent Idiopathic Scoliosis dan tinjauannya menurut pandangan Islam. Desain penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel sebanyak 64 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa vitamin D tidak berpengaruh terhadap terjadinya AIS menggunakan uji Chi-square dengan p-value=0.38, dikarenakan masih banyak faktor yang memengaruhi kadar dan penilaian vitamin D, seperti hormon paratiroid dan kalsium fosfat sehingga dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya AIS. Meskipun demikian, usia pertumbuhan pertumbuhan berpengaruh terhadap AIS dengan uji Kolmogorov-smirnov dengan p-value<0.001.
References
Anderson, Susan M. (2007). Spinal curves and scoliosis. Radiologic technology, 79(1), 44-65.
Asyari, Nurhikmah. (2019). Pengembangan dan Validasi Food Frequency Questionnaire (FFQ) Menggunakan Kadar Serum 25(OH)D Pada Ibu Hamil Trimester III di RSIA Siti Khadijah I Makassar Tahun 2019. Universitas Hasanuddin.
Cediel, G., Pacheco Acosta, J., & Castillo Durán, C. (2018). Vitamin D deficiency in pediatric clinical practice.
Chamidah, Atien Nur. (2009). Deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Jurnal pendidikan khusus, 5(2).
Dimeglio, Alain & Canavese, Federico. (2020). The immature spine: growth and idiopathic scoliosis. Annals of translational medicine, 8(2).
Gacitua, M, Gonzalez, MC, Sanz, C, Mulli, V, Goddard, P, Rolon, ED, ... & Maenza, R, (2016). Adolescent idiopathic scoliosis. ARCHIVOS ARGENTINOS DE PEDIATRIA, 114(6).
Gropper, Sareen S, Smith, Jack L., and Carr, Timothy P. (2022). Advanced Nutrition and Human Metabolism. Eight Edition. USA : Wordworth, a Division of Thomson Learning, Inc.
Holick, Michael F. (2007). Vitamin D deficiency. The New England journal of medicine, 357(3), 266–281.
Horne, J. P., Flannery, R., & Usman, S. (2014). Adolescent idiopathic scoliosis: diagnosis and management. American family physician, 89(3).
Hresko, M. T., Talwalkar, V., Schwend, R., & AAOS, SRS, and POSNA. (2016). Early Detection of Idiopathic Scoliosis in Adolescents. The Journal of bone and joint surgery. American volume, 98(16).
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.
Kim, Dong Suk & Jung, Sub Lee. (2023). Vitamin D in adolescent idiopathic scoliosis: a meta-analysis. BMC Musculoskeletal Disorders. 2023 Aug 29;24(1):689.
Komang-Agung, I. S., Dwi-Purnomo, S. B., & Susilowati, A. (2017). Prevalence rate of adolescent idiopathic scoliosis: results of school-based screening in Surabaya, Indonesia. Malaysian Orthopaedic Journal, 11(3), 17.
Konieczny, M.R., Senyurt, H., & Krauspe, R. (2013). Epidemiology of adolescent idiopathic scoliosis. Journal of Children's Orthopaedics, 7(1).
Lorensia, A., Raharjo, D. N., & Gandawari, N. (2020). Pengaruh pengetahuan-sikap mengenai vitamin D terkait obesitas pada mahasiswa. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 5(1).
Mardianto, M., & Lubis, F. M. (2022). Makanan dan Gizi Dalam Pendidikan Islam.
Mordecai, S.C., Dabke, H.V., (2012). Efficacy of exercise therapy for the treatment of adolescent idiopathic scoliosis: a review of the literature. Eur Spine J. 2012 Mar;21(3):382-9.
Ng, S.Y., Bettany-Saltikov J., Cheung, I.Y.K., & Chan, K.K.Y. (2018). The Role of Vitamin D in the Pathogenesis of Adolescent Idiopathic Scoliosis. Asian Spine Journal. 2018 Dec;12(6).
Pangestuti, D.T., & Sugiono, S. (2017). Prevalensi Kelengkungan Skoliosis Tipe C dan S Siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Radzi, C. W. J. W. M. (2000). Konsep kesihatan melalui pemakanan: Pendekatan Islam dan sains. Utusan Publications.
Sari, D.K., & Mariedina, C.T. (2017). Pengaruh Suplementasi Vitamin D Terhadap Kadar Kalsium Serum pada Perempuan Obes dalam Lingkungan Umur 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Shakil, H., Iqbal, Z.A., Al-Ghadir, A.H. (2014). Scoliosis: review of types of curves, etiological theories and conservative treatment. J Back Musculoskelet Rehabil. 2014;27(2):111-5.
Suh, S. W., Modi, H. N., Yang, J. H., & Hong, J. Y. (2011). Idiopathic scoliosis in Korean schoolchildren: a prospective screening study of over 1 million children. European spine journal, 20, 1087-1094.
Suryadinata, R.V., Lorensia, A., & Wahyuningtyas, D. (2020). Studi Tingkat Pengetahuan Mengenai Vitamin D pada Pengemudi Becak di Surabaya.CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal, 1(1), 15-21.
Yani, Finny Fitry. (2019). Peran vitamin d pada penyakit respiratori anak. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1).
Zhang, H., Guo, C., Tang, M., Liu, S., Li, J., Guo, Q., Chen, L., Zhu, Y., & Zhao, S. (2015). Prevalence of scoliosis among primary and middle school students in Mainland China: a systematic review and meta-analysis. Spine, 40(1).
Zheng, Y., Dang, Y., Wu, X., Yang, Y., Reinhardt, J. D., He, C., & Wong, M. (2017). Epidemiological study of adolescent idiopathic scoliosis in Eastern China. Journal of rehabilitation medicine, 49(6).