Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah Di Smk Widya 1 Batam Tahun 2020
Abstract
Introduction: Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang dimulai
saat anak menunjukkan tanda-tanda pubertas dan dilanjutkan dengan terjadinya perubahanperubahan
dari
yang
bukan
seksual
menjadi
seksual
pada
individu.
Lingkungan
dan
tempat
yang
nyaman
merupakan
faktor
pendukung
untuk
melakukan
seks
bebas
atau
seksual
pranikah,
perilaku
seksual
yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung
meningkat. Problem: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap
remaja tentang seks pranikah di SMK Widya 1 Batam Tahun 2020. Design: Design penelitian ini
deskritif kuantitatif dengan cara memberikan kuesioner kepada responden. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK Widya 1 Batam yang berjumlah 37 siswa. Teknik
pengambilan sampel diambil secara Total Sampling sebanyak 37 siswa. Analisis: Berdasarkan
analisa data yang dilakukan mengenai distribusi frekuensi pengetahuan tentang seks pranikah di
SMK Widya 1 Batam di dapatkan 19 responden (51%) berpengetahuan baik, 13 responden (35%)
berpengetahuan cukup dan 5 responden (14%) berpengetahuan kurang. Distribusi frekuensi sikap
remaja tentang seks pranikah di SMK Widya 1 Batam 15 responden (41) memiliki sikap baik, 16
responden (43%) bersikap cukup dan 6 responden (16%) bersikap kurang. Analisis bivariat dengan
menggunakan uji chi square dan data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil
penelitian ini bivariate diperoleh Pvalue yaitu 0,04 < 0,05 artinya menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang seks pranikah.Discussion: Untuk mengatasi
masalah pengetahuan dan sikap remaja di SMK Widya 1 Batam perlu di masukkan kedalam
pembelajaran cara mengenai seks pranikah ke pada siswa.
Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Seks Pranikah
References
Dalyono. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta; Rineka Cipta
Departemen Kesehatan RI. 2018. Modul Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta; Departemen
Kesehatan RI.
Dewi. E.S. (2007). Hubungan antara persepsi tentang seks dan perilaku seksual remaja di SMA
Negeri 3 Medan. (diakses tanggal 10 Mater 2020)) http://repository.usu.ac.id/bitstream/1
23456789/21172/1/ruf-nov2007- 2%20(3).pdf
Dinas Kesehatan Kepri. 2017. Profil Keseshatan Provinsi Kepulauan Riau. Kepri; Germas
Fuad, C&Radiono S. 2013. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Seksual Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Remaja dalam Upaya Pencegahan Penularan HIV/AIDS di Kodya Yogyakarta. Berita
Kedokteran Masyarakat XIX/IXI – 60.Yogyakarta; UGM
Imran. 2014. Perkembangan Seksualitas Remaja. Jakarta: PKBI, IPFF, BKKBN, UNFPA.
Irawati. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap TerhadapPerilaku Seksual Pranikah pada
Remaja di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan-BKKBN Seri 1
No.6/PusduBKKBN. Jakarta; BKKBN
Notoatmodjo S. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta
Notoatmojo S. 2017. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta
Sarwono, S.W.2010.Psikologi Remaja. Jakarta: PT Grafindo Persada
Setyowati, Dewi. 2012. Gambaran Perilaku Seksusal Pranikah pada Mahasiswa Pelaku Seks
Pranikah. Semarang; Prosiding Seminar & Internasional Universitas Muhammadiyah Semarang
Sugiyono. 2017. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung; Alfabeta
Suryoputro, A., Ford, N. J., dan Shaluhiyah, Z. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Seksual Remaja di Jawa Tengah: Implikasinya terhadap Kebijakan dan Layanan
Kesehatan Seksual dan Reproduksi. Makara Kesehatan. Vol. 10. no. 1. juni 2006:29-40
Sunaryo. 2014. Psikologi Untuk keperawatan. Jakarta; EGC
Soetjiningsih,(2005). Tumbuh kembang anak.Jakarta:EGC
Tukiran, Irma. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung; CV.Alfabeta Widyastuti, Y. 2016.
Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta;
Fitrimaya Wong, Dona L. 2015. Buku Ajar keperawatan Pediatrik. Jakarta;
Walgito, B. (2003). Psikologi sosial (suatu pengantar). Yogyakarta : Andi Offset