DETERMINAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SISWA SMK KESEHATAN ANNISA 3 BOGOR

  • Istiqomatunnisa

Abstract

Pemeriksaan payudara sendiri atau yang biasa disebut SADARI dapat dilakukan untuk mendeteksi
kanker lebih dini, untuk prognosis yang lebih baik. Hal ini akan menurunkan tingkat kematian
akibat kanker payudara sampai 20%, sayangnya wanita yang melakukan SADARI atau
pemeriksaan payudara sendiri masih rendah. Tujuan penelitian ini mempelajari dan menjelaskan
hubungan antara pengetahuan, sikap, keterpaparan sumber informasi, interaksi teman sebaya dan
umur responden dengan SADARI siswi SMK Kesehatan Annisa 3 Bogor Tahun 2016. Penelitian
menggunakan metode kuantitatif dengan desain analitik cross sectional. Analisis data dengan
univariat, bivariat, multivariat. Proporsi pemeriksaan Payudara sendiri (SADARI) siswi SMK
sebanyak 33,8 %. Hasil analisis multivariat, didapatkan faktor yang berhubungan dengan SADARI
adalah pengetahuan (p=0,001; OR=7,324) dan interaksi teman sebaya (p=0,027; OR=6,719)
sedangkan variabel keterpaparan sumber informasi sebagai variabel confounding. Pengetahuan
merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan SADARI. Rekomendasi, meningkatkan
kerjasama lintas sektoral dari berbagai pihak untuk dapat memberikan informasi yang cukup
kepada masyarakat terutama siswa SMK dengan cara penyuluhan melalui media massa yang dapat
dilihat dan dibaca oleh masyarakat seperti televisi, radio, koran majalah dan lain lain sehingga
dapat meningkatkan perilaku Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

References

Baswedan, Rizki H. &Listiowati, Ekorini. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku SADARI Pada Mahasiswi
Non-Kesehatan Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hal 1 – 6. Junal
Biomedika, Volume 6 Nomor 1. (Februari).
Dinkes Kabupaten Bogor.2012. Profil Kesehatan Kabupen Bogor. Bogor: Dinkes.
Data Riskesdas tahun 2007
Ekanita, Pipit. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Wus Terhadap Perilaku
Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Purwokerto: AKBID YLPP Purwokerta.
Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 4 No. 1 Edisi Desember 2013, hlm. 167-
177
Fitriyanti, Lia. 2013. Determinan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada
Mahasiswa Prodi Diploma Tiga Keperawatan STIKes MH Thamrin. Jakarta: STIKes
MH Thamrin.
Notoatmodjo, S. 2005. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Notoatmodjo, S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Nugrahini, Dewi Seftiani. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku
SADARI dapat Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran. Bandung:
Unpad.
Nurhayati.2013. Hubungan Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dengan Cara
Periksa Payudara Sendiri Pada Mahasiswi Semester IV Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Manado: Universitas
Sam Ratulangi.
Sari Septiani. 2012. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemeriksaan
Payudara Sendiri (Sadari) Pada Siswa SMAN 62 Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5
(1) Hal 31 – 35. (Januari 2013)
Yenni Puspita Sari, dkk. 2014. Determinan Perilaku Sadari Remaja Putri Dalam Upaya
Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 8 Medan. Medan: FKM USU.
[Publikasi Ilmiah].
Yayasan Kanker Payudara Indonesia, 2013
Http/Depkes_RI.co.id :2009
http://www.lusa.web/pemeriksaan-payudara-sendiri-sadari/ diakses tanggal 1 Juli 2016
http://www.dharmais.co.id/index.php/kanker-payudara.html diakses tanggal 29 April
2016
Published
2021-05-31