Hubungan Regulasi Emosi Terhadap Tingkat Stress Pada Ibu Rumah Tangga
Abstract
Latar Belakang Di Indonesia tercatat sekitar 10% dari total penduduk Indonesia mengalami stress. Prevalensi gangguan mental emosional atau stress di provinsi Banten mencapai 14%, hal ini menunjukan bahwa kejadian stress di Provinsi Banten tinggi karena prevalensinya sudah melebihi angka nasional yaitu 10%. Tujuan Untuk mengetahui hubungan regulasi emosi terhadap tingkat stress pada ibu rumah tangga di Desa Kebon Nangka Rt 02/Rw 01. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah populasi sebanyak 154 dan sampel sebanyak 111 responden. Instrumen yang digunakan adalah Emotion Regulation Questionnare (ERQ) dan Perceived Stress Scale (PSS) yang telah diterjemahkan dan diadaptasi dalam Bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan analisis univariat dan uni Chi-Square. Hasil diperoleh bahwa regulasi emosi pada ibu rumah tangga sebagian besar baik (62,2%), tingkat stress pada ibu rumah tangga sebagian besar ringan (54,1%). Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi regulasi emosi makan akan semakin rendah tingkat stress pada ibu rumah tangga dan sebaliknya. Menunjukan hasil analisis pengaruh regulasi emosi dengan tingkat stress didapatkan hasil p-value 0,008 (< 0,05) yang artinya terdapat pengaruh regulasi emosi dengan tingkat stress. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tenaga kesehatan dapat mengajarkan manajemen stress pada ibu rumah tangga agar regulasi emosi baik sehingga terciptanya tingkat stress yang rendah.